Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

pagar klasik besi tempa

Sejarah Besi Tempa dalam Dunia Piranti

Sejarah besi tempa telah melalui tahap sangat panjang hingga saat ini. Keunggulan besi tempa adalah alasan mengapa material ini diminati hingga sekarang.
 
Besi tempa atau yang juga dikenal dengan sebutan wrought iron adalah jenis logam yang telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun silam. Sejarah besi tempa mencakup periode panjang di mana manusia belajar mengekstraksi dan memanfaatkan besi untuk berbagai keperluan.
Besi tempa sebenarnya memiliki kandungan karbon yang sangat rendah yakni kurang dari 0.08%. Kadar ini lebih rendah dari besi cor yang memiliki kadar karbon antara 2,1% - 4%. Sesuai namanya, proses pembuatan besi ini dilakukan melalui proses penempaan.
Besi tempa merupakan bentuk besi lunak yang banyak dijumpai. Penempaan tersebut dilakukan tenaga manusia. Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan dalam jumlah yang banyak akan memerlukan waktu yang lebih lama.

Arti Besi Tempa

Istilah besi tempa sebenarnya berasal dari bentuk lampau kata bekerja. Karena itu, tempa dapat diartikan sebagai bekerja. Jadi secara harfiah besi tempa sebenarnya memiliki arti “besi yang bekerja”
Dengan sifat yang dimilikinya, besi tempa telah menjadi primadona selama ribuan tahun. Bahkan, pandai besi sering dianggap memiliki peranan penting dengan dokter karena menjaga kota terus bergerak.
Bagi orang-orang jaman dulu, kemampuan seorang pandai besi mengubah bahan keras yang terlihat kasar menjadi benda yang berguna dan indah adalah sesuatu yang menakjubkan.

Sejarah Besi Tempa

Berdasarkan catatan sejarah, material ini pertama kali ditemukan di wilayah Anatolia, Turki pada sekitar 2000 SM. Pada masa itu, besi tempa hanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan benda-benda kecil seperti perhiasan dan senjata.
Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi, besi tempa mulai digunakan untuk keperluan yang lebih luas sebagai piranti yang mendukung aktivitas manusia sehari-hari. Pada periode awal ditemukan besi tempa, proses pembuatan besi tempa tersebut masih sangat sederhana.
Selama berabad-abad, besi tempa banyak dimanfaatkan untuk membuat senjata, peralatan rumah tangga, hingga bahan baku konstruksi. Proses pembuatannya masih melibatkan penggunaan tungku yang dinyalakan dengan kayu bakar.
Besi tempa diperoleh dari bijih besi yang dibakar dengan arang hingga mencapai suhu ekstraksi yang tinggi. Setelah itu, bijih besi akan dilebur dan dibentuk menjadi berbagai macam benda yang diinginkan.

Masa Perkembangan Besi Tempa

Pada masa perkembangan sejarah besi tempa yakni sekitar 1200 SM, besi tempa mulai digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat pertanian seperti cangkul dan sabit. Selain itu, besi tempa juga digunakan sebagai bahan baku untuk membuat senjata dan alat perang.
Pada periode ini, teknik pembuatan besi tempa sudah mulai mengalami perkembangan. Salah satu teknik yang ditemukan adalah teknik penempaan, di mana besi tempa dipanaskan hingga mencapai suhu yang tinggi, kemudian dipukul-pukul dengan palu hingga membentuk benda yang diinginkan.
Melalui teknik penempaan tersebut, pembuatan benda-benda besi tempa menjadi lebih presisi dan kuat. Selain itu, bentuknya juga menjadi lebih bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Pada abad ke-6 SM, besi tempa telah menjadi bahan baku pembuatan senjata utama di seluruh dunia.
Perkembangan teknologi membuat besi tempa semakin mudah diolah dan dihasilkan dalam jumlah yang lebih besar. Teknik penempaan semakin ditingkatkan, sehingga benda-benda besi tempa yang dihasilkan semakin presisi dan kuat.
Sejarah besi tempa jaman dulu mengalami peningkatan permintaan yang cukup signifikan pada tahun 1860. Saat itu besi tempa dibutuhkan untuk pembuatan rel kereta dan ironclad. Sebelumnya besi tempa hanya umum digunakan untuk membuat pedang, kapak, pahat, per, alat pemotong, dan sejenisnya.

Perkembangan Besi Tempa Selanjutnya

Pada masa modern, besi tempa terus digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembuatan bangunan, kendaraan, dan mesin. Perkembangan teknologi membuat produksi besi tempa semakin efisien dan murah sehingga dapat diakses oleh masyarakat secara luas.
Penggunaan struktural besi tempa telah dimulai sejak abad ke-18 berupa jembatan besi. Seorang ahli besi dan pengecoran asal Inggris, Abraham Darby memperkenalkan pertama kali sebuah jembatan yang semuanya terbuat dari lengkungan besi yang dirakit di tempat berdirinya jembatan tersebut.
Namun, sejarah besi tempa semakin tergeser oleh bahan logam lain seperti baja dan aluminium. Meski begitu, besi tempa tetap menjadi bahan baku penting dalam industri konstruksi dan manufaktur.
Di bidang industri konstruksi, material ini sering dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan struktur bangunan misalnya kolom dan balok. Kelebihan besi tempa adalah memiliki kekuatannya yang tinggi dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan desain.
Dalam industri manufaktur, besi tempa digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai macam mesin dan peralatan. Besi tempa juga digunakan dalam industri otomotif sebagai bahan baku pembuatan mobil dan sepeda motor.
Kelebihan besi tempa dalam industri otomotif adalah kekuatannya dan kemampuannya dalam menyerap energi benturan. Meskipun demikian, penggunaan besi tempa saat ini semakin tergeser oleh bahan logam lain seperti aluminium dan magnesium yang lebih ringan dan ramah lingkungan.

Karakteristik Besi Tempa

Besi tempa adalah jenis besi yang dibuat melalui proses pemanasan dan pemukulan pada suhu tinggi. Proses ini membuatnya memiliki beberapa karakteristik yang khas dibandingkan material lainnya, di antaranya sebagai berikut:

1. Kandungan Karbon Lebih Rendah

Kandungan karbon pada besi tempa sangat rendah. Karena kandungan tersebut, besi ini memiliki sifat yang lebih kuat dan lebih keras tetapi mudah dilas. Dengan sifat tersebut, besi ini dapat digunakan untuk membuat berbagai macam barang.

2. Memiliki Kekuatan Tinggi

Besi tempa dikenal memiliki kekuatan yang lebih baik jika dibandingkan dengan besi lainnya. Hal ini disebabkan oleh proses pemukulan yang memberikan struktur butir yang lebih padat.

3. Tahan Tekanan Tinggi

Selain memiliki kekuatan yang bagus, besi tempa juga memiliki sifat tahan terhadap tekanan tinggi. Karakteristik ini membuatnya sulit patah meskipun dikenakan tekanan yang kuat.

4. Daya Lentur Baik

Besi tempa juga dikenal memiliki daya lentur yang baik. Ini membuatnya cocok untuk digunakan dalam pembuatan benda yang membutuhkan fleksibilitas, seperti pegas atau bagian mesin yang terekspos getaran.

5. Tidak Mudah Mengalami Korosi

Besi tempa memiliki ketahanan terhadap korosi yang baik karena proses pemukulan membuatnya lebih padat dibandingkan besi tuang. Karena itu, komponen-komponen atau peralatan yang terbuat dari besi tempa tidak mudah mengalami karatan.

6. Memiliki Tampilan Estetik

Selain karakteristik fungsionalnya, besi tempa juga dikenal memiliki kualitas estetika yang tinggi. Permukaannya yang halus dan polos membuatnya sering digunakan dalam seni dekoratif, seperti pagar atau ornamen.
Besi tempa telah melewati periode yang panjang di mana manusia belajar mengekstraksi dan memanfaatkan besi untuk berbagai keperluan. Dari masa awal penggunaannya sebagai bahan baku pembuatan perhiasan dan senjata, hingga perkembangan modern
Perkembangan modern telah membuat proses pembuatan piranti dari besi tempa semakin efisien dan murah. Dengan sejarah besi tempa yang panjang, material ini tetap menjadi bahan baku penting dalam berbagai industri, termasuk untuk kebutuhan rumah hunian.
 
Untuk dekorasi bangunan besi tempa sering digunakan untuk pembuatan pagar. Bagi yang berencana membuat atau merenovasi pagar rumah, Anda dapat mempercayakannya ke lamhar. Ini adalah layanan spesialis pembuatan pagar besi tempa berkualitas dengan berbagai macam model.

Posting Komentar untuk " Sejarah Besi Tempa dalam Dunia Piranti"